29
Oct

Laksatiam : Gurihnya Laksa dan Chicken Curry Rice ala Singapura di Petak Enam

Sonia Basoni – detikFood Jumat, 29 Okt 2021 12:00 WIB

Jakarta – Petak Enam kini jadi salah satu jadi pusat kulineran modern di Glodok. Di sini ada Laksatiam, yang sajikan aneka hidangan khas Singapura. Jalan-jalan ke Petak Enam di Chandra, bisa jadi referensi baru untuk menghabiskan akhir pekan di kota Jakarta. Menempati gedung bersejarah, tempat ini ditata dengan interior kekinian.Tterletak di wilayah Glodok kawasan pecinan Jakarta.

Foodspace yang satu ini memiliki banyak gerai makanan dan minuman di dalamnya. Salah satunya Laksatiam, tempat makan laksa khas Singapura yang jadi incaran banyak orang kalau sedang jalan-jalan ke Petak Enam di Chandra.

Di sini menu andalannya ada laksa seafood, laksa ayam, chicken curry rice sampai camilan kaya toast dan chicken puff yang harganya cukup terjangkau.

Makanan apa saja yang wajib dicicipi di Laksatiam?

Kawasan Petak Enam di Chandra yang berada di wilayah Pancoran, Glodok, Jakarta Barat. Memang selalu dipenuhi pengunjung apalagi di akhir pekan. Tempat makan yang ‘hype’ di kalangan anak muda ini membuat gedung tua di daerah pecinan, jadi tempat makan yang nyaman dan Instagrammable.

Kalau bingung menentukan mau makan apa di Petak Enam, kamu bisa coba kuliner peranakan dari Singapura yang ditawarkan Laksatiam. Gerai Laksatiam berada di lantai satu, dekat dengan tangga besar Petak Enam yang populer jadi spot fofo.

Meski gerainya tidak besar, tapi cukup nyaman dengan nuansa minimalis yang mengingatkan orang-orang pada tempat makan di Singapura yang tak banyak ornamennya.

Sesuai namanya, Laksatiam fokus menyajikan hidangan khas Singapura. Singapura sendiri terkenal dengan laksa katongnya. Ciri khasnya terdapat pada kuah laksa dari santan dan kaldu udang. Diberi bumbu rempah dengan campuran kunyit dan cabe merah sehingga warnanya kuning kemerahan.

Di sini menu andalannya ada Laksatiam Seafood (Rp 42.000), Laksa Ayam (Rp 40.000), Chicken Curry Rice (Rp 35.000), Kaya Toast (Rp 20.000) dan Chicken Puff (Rp 10.000). Bedanya semua laksa di sini menggunakan susu bukan santan, karena dinilai lebih sehat dan rasanya tetap sama enaknya seperti laksa kuah santan.

Semua makanan dibuat langsung ketika dipesan dengan konsep dapur semi open kitchen, sehingga pengunjung bisa melihat ketika makanan mereka tengah dimasak. Semua harga makanan dan minuman di sini juga sudah termasuk pajak, jadi masih cukup terjangkau.

Laksatiam Bakmi Seafood


Ada dua pilihan mie, bakmie keriting atau bihun untuk isian laksa. Kami mencoba menu laksa seafood dengan isian bakmi keriting. Semua makanan disajikan dengan paper bowl, karena konsepnya memang ‘grab to go’.

Dari tampilannya laksa seafood ini tampak biasa saja. Topping seafoodnya ‘ngumpet’ terendam kuah laksa yang kuning kemerahan pekat, dengan arom rempah dan kuah susu yang harum.

Laksa disajikan dengan sambal merah segar dan irisan jeruk nipis yang bisa ditambahkan sesuai selera. Ketika laksa diaduk, baru lah terasa banyaknya topping dan bakmi yang berada di dalam kuah itu.

Bakmi keritingnya mulur lembut, di suapan pertama yang paling dominan tentunya kuah laksa yang gurih. susu dan kaldu udangnya terasa creamy di mulut, ditambah dengan samar aroma daun jeruk dari bumbu laksa ini.

Udang berukuran sedang dikupas hingga gampang dimakan. Selain udang yang juicy ada juga cakien ikan, otak-otak Singapura, telur rebus yang dibelah dua dan tentunya bakso ikan.

Porsi laksa yang melimpah dengan isian yang tak pelit, serta kuah kaldu kental yang menggoda selera. Cocok sekali jadi teman makan siang di Petak Enam.

Puas menyantap laksa seafood, selanjutnya ada Laksa Bihun Ayam. Tampilannya mirip, karena memang menggunakan jenis kuah laksa yang sama hanya berbeda pada isiannya saja.

Sama seperti laksa seafood, awalnya permukaan bihun ayam ini terendam oleh kuah laksa yang mengepul hangat. Ketika diaduk dengan sumpit dan diangkat, porsinya sama banyaknya seperti laksa seafood.

Bagian atas laksa dipenuhi suwiran daging ayam rebus dan telur rebus yang dibelah dua. Ternyata rasa bihunnya berbeda dengan bihun tipis biasa. Teksturnya lebih kenyal dan tebal karena menggunakan mie beras khusus laksa.

Menu yang satu ini bisa dijadikan alternatif bagi yang tak suka dengan topping seafood. Karena rasa daging ayamnya sendiri cukup enak setelah terendam kuah laksa. Jangan lupa tambahkan sambal dan jeruk nipis, agar rasanya lebih pedas segar.

Chicken Curry Rice

Selain laksa, Laksatiam menawarkan menu rice bowl dalam porsi besar. Salah satu yang paling laris ada Chicken Curry Rice. Potongan daging ayam goreng tepung tanpa tulang ditumis dengan saus kari Singapura yang kental.

Lalu disajikan dengan nasi putih dan telur mata sapi, terlihat sederhana memang tapi rasanya cukup mirip dengan chicken curry Hainan rice yang ngehits di tempat makan kaki lima di Singapura.

Krenyes renyah dari ayam goreng yang masih hangat terasa gurih di mulut ketika bertemu dengan saus karinya yang kental. Aroma daun karinya terhirup wangi kuat. Disajikan juga dengan sambal cabe merah yang sama. Porsinya juga cukup mengenyangkan.

Tak hanya menyajikan makanan utama saja, Laksatiam juga punya beberapa jajanan atau kudapan yang biasanya dijual di kopi tiam (kedai kopi) di Singapura.

Misalnya Kaya Toast, irisan roti panggang dengan selai serikaya yang diapit oleh butter gurih di tengah-tengahnya. Rasa roti tak terlalu manis karena diseimbangkan dengan creamy dari butter. Cocok buat jadi teman ngopi atau bahkan makanan penutup.

Atau Chicken Puff, pastel gaya Singapura, yang menggunakan pastry dengan bagian dalam chicken curry yang gurih manis ketika disantap saat jalan-jalan di Petak Enam.

Nah, selain menu di atas Laksatiam juga punya menu lainnya seperti Orange Chicken Rice, Salted Egg Rice, Peanut Butter Toast, Kopi O, Teh Barley hingga Liang Teh yang kisaran harganya dari Rp 12.000 saja. Yuk mampir!

Sumber: Detikfood